FPIK UNPATTI

/

Lomba Debat Mahasiswa Antar Program Studi/Jurusan Dalam Rangka Dies Natalis FPIK Ke-37

Debat merupakan salah satu pola pembinaan yang memberi wadah berkembangnya potensi mahasiswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa, berakhlak mulia, berilmu, cakap, kreatif, terampil, kompeten dan berbudaya. Lomba debat merupakan ajang positif bagi mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan untuk menunjukkan kemampuan terbaiknya dalam berpikir kritis dan berkomunikasi, meningkatkan kepercayaan diri, dan memupuk rasa kesatuan dan kebanggaan terhadap Program Studi, Fakultas, daerah Maluku bahkan Indonesia. Tuntutan kompetensi penguasaan pengetahuan dan wawasan global menjadi salah satu alasan yang melatarbelakangi pelaksanaan lomba debat yang juga sebagai bagian kajian akademik mahasiswa dalam mengikuti isu-isu terkini yang berhubungan dengan bidang ilmu yang ditekuninya. Mahasiswa yang terlibat dalam lomba debat dapat dipastikan memiliki wawasan yang luas, kemampuan berbahasa yang baik dan kemampuan berargumentasi. Kemampuan bahasa yang baik akan meningkatkan kemampuan komunikasi mahasiswa dalam berinteraksi dengan masyarakat internasional. Sedangkan kemahiran dalam berargumentasi akan meningkatkan kemampuan mahasiswa untuk membuat keputusan berdasarkan analisis yang logis dan faktual. FPIK for Sustainable Development Goals (SDGs) merupakan tema debat dalam rangka dies natalis FPIK Unviersitas Pattimura ke-37 tahun 2019. SDGs adalah program pembangunan berkelanjutan yang di deklarasikan dan disepakati oleh 193 negara dalam forum resolusi PBB pada tanggal 21 Oktober 2015 dengan 17 tujuan dan 169 target untuk meingkatkan kesejahteraan masyarakat sebagai tujuan bersama hingga tahun 2030. SDGs merupakan sebagai pengganti program Millennium Development Goals (MDgs). Kegiatan lomba debat tidak hanya menuntut mahasiswa FPIK mampu mengungkapkan ide yang berhubungan dengan FPIK for SDGs khusus pada goals 14 yaitu melestarikan dan menggunakan samudera, lautan dan sumberdaya laut secara berkelanjutan untuk pembangunan berkelanjutan dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar, tetapi harus menguasai pengetahuan global, menganalisis, membuat judgement, dan
meyakinkan publik. Di dalam debat, mahasiswa harus mampu berposisi dan meyakinkan publik bahwa posisi mereka benar dan tepat. Oleh karena itu, debat merupakan media yang tepat dalam melatih kemampuan negosiasi dan argumentasi mahasiswa.